Kamis, 29 September 2011

Tumbuhan Temu Ireng

  Temu Ireng  (Curcuma aeruginosa Roxb ) Sebagai Anti Cacing 
                      Temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) adalah sejenis tumbuhanan yang rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran obat/jamu. Asli dari kawasan Asia Tenggara, dari Burma hingga ke Pulau Jawa. Burma. Selain ditanam di pekarangan atau di perkebunan, temu hitam juga banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati, padang rumput, atau di ladang pada ketinggian 400--750 m dpl. Waktu berbunga Agustus dan Mei (kebanyakan di bulan Nopember dan Desember)
1 . Nama daerah 
Sumatra ;Temu erang, Melayu ; Temu itam.Minang ; Temu hitam.Jawa barat; Koneng hideung. Jawa tengah; Temu ireng. Madura; Temo ereng. Sulawesi ; Tamu leteng. (Makasar).Temu lotong(bugis). Nusatenggara; Temu ireng(bali)
2            Klafikasi Botani

1.                  Kerajaan:         Plantae
2.                  Divisi:              Magnoliophyta
3.                  Kelas:              Liliopsida
4.                  Ordo:               Zingiberales
5.                  Famili:             Zingiberaceae
6.                  Genus:             Curcuma
7.                  Spesies:           Curcumua. Aeruginosa Roxb 
Tumbuhan temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb)
3. Deskripsi Tumbuhan 
     a).Batang
         Tanaman temu ireng semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, berwarna hijau atau coklat 
         gelap  mempunyai tinggi 1-2m 
 
      b).Daun
         Tanaman temu ireng mempunyai daun tunggal,bertangkai panjang,2-9 helai.helaian daun bentuknya 
         bundar memanjang sapai lanset,ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya 
         hijau tua, panjang 31-48 c, lebar 10-18 cm 
 
      c).Bunga
         Tanaman temu ireng mempunyai bunga majemuk berbentuk butir yang tandanya keluar langsung dari 
         rimpang,panjang tandan 20-25 cm. Mahkota bunga berwarna kuning
 
     d).Rimpang 
         Rimpang temu ireng cukup besar dan merupakan umbi batang rimpang juga bercabang-cabang. 
         Jika rimpang tua dibelah, tampak lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya 
 
4. Kegunaan di masyarakat 
            Di masyarakat tanaman temu ireng banyak di gunakan untuk pengobatan tradisional. Temu ireng dapat mengobati penyakit cacingan , dalam kandungan tanaman temu ireng dapat membunuh cacing. dan tanaman temu ireng ini bermanfaat harganya pun cukup relatip urang dan mudah di dapat
 
5.  Efek Biologi Dan Farmakologi
Rimpang : perasan rimpang temu ireng mempunyai antelmintik terhadap moralitas parasit nematoda usus katak dan cacing askaris babi. Rebusan rimpang temu ireng menurunkan kontraksi jejunu marmot yang disebabkan oleh asetilkolin, atau biasanya dikatakan bahwa di dalam rimpang temu ireng mengandung zat aktif yang mengantagonis kerja asetilkolin pada jejunum marot dengan cara yang berlainan dengan atropine mengantagonis asetilkolin.

6.  Kandungan Kimia
Kandungan bahan kimia dala rimpang temu ireng terutama yang mepunyai efek antelmintik adalah sesquterpene, onoterpene, saponin dan tannin, monoterpene dan seskuiterpene berkerja mengantagonis asetilkolin sehingga menekan kontraksi otot polos cacing sehingga cacing menjadi lemas atau lumpuh, kemudian senyawa alkaloid  yaitu tannin mempunyai efek antelmintik dengan menginduksi terjadinya radikal bebas sehingga mempercepat kerusakan subseluler dan mengganggu permeabilitas membran sel cacing.
Kandungan minyak atsiri dalam rimpang temu ireng dengan komponen utamanya isokurkumenol yang memiliki 8,25% kandungan minyak atsiri  dan untuk β-eudesmol meiliki kandungan 6,49%,sedangkan humuladion mempunyai kandungan minyak atsiri 2,10% kurdion 3,57 % minyak atsiri.
Ekstrak petroleum eter,klorofom dan n-butanol rimpang temu ireng mengandung flavonid golongan isoflavonyang strukturnya diperkirakan terdiri dari 3 isoflavon (10).