saya akan Menjelaskan peranan system endokrin dalam menjaga homeostasis tubuh dan Menjelaskan mekanisme kerja insulin dalam menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkankelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
• Hipotalamus
• Kelenjar hipofisa
• Kelenjar tiroid
• Kelenjar paratiroid
• Pulau-pulau pancreas
• Kelenjar adrenal
• Buah zakar
• Indung telur.
A. Anatomi dan fisisologi system endokrin.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
B. Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus
C. Hormon dan fungsinya
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan.
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat
D. Klasifikasi
Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (misalnya; insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (misalnya; dopamin, norepinefrin, epinefrin). Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (misalnya; estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (misalnya; tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.
E. Karakteristik
Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut:
1) Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari.
2) Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.
3) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia. Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
F. Regulasi
Peran hipotalamus dan kelenjar hipofise
Dua kelenjar endokrin yang utama hádala hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.
Kamis, 02 Desember 2010
Penjelasan HIV/AIDS
Dalam posting kali ini akan menulis kembali tentang HIV/AIDS secara jelas agar masyarkat bisa mengetahui bagaimana siklus penularan virus HIV didalam tubuh,gejala dan pencegahanya virus HIV tersebut,sehingga masyarakat tidak perlu khawatir penularan HIV/AIDS melalui hubungan masyarakat biasa seperti berjabat tangan, udara pernapasan dll..
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
Aids adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh Hiv ( Human Immuno deficiency Virus ),Penyakit ini mulai di kenal pada awal tahun 1980,menibulkan penurunan imunitas pada seseorang yang sebelumnya memiliki imunitas yang normal,ganasnya akan memudahkan segala bibit penyakit untuk enyerang tubuh kita dan tergantung pada bibit penyakit yang enyerang akan menimbulkan gejala-gejala yang bervariasi,tetapi biasanya berakhir dengan kematian
HIV adalah suatu retovirus yang terdiri dari pita ARN yang dapat menghasilkan suatu enzim di sebut reverse transcriptase,virus ini dapat menyerang dan masuk kedalam sitoplasma sel-T pembantu (T4) di dalam sel T4,ARN virus ditranskripsikan menjadi AND virus melalui bantuan enzim verse transkriptase dengan menggunakan bahan baku (nukleotida) yang berhasil dari sitoplasma T4
ADN virus kemudian memasuki inti sel T4,bergabung dengan ANT4 dan melalui proses mitossis memperbanyak diri ataupun ditranskripsikan kembali menjadi ARN virus untuk menginfeksi T4 yang lain T4 yang terinfeksi HIV menjadi lemah ,terganggu fungsinya ataupun mati.
Ratio T4 : T8 yang semula 2 :1 berkurangnya bahkan sekarang T8 (sel-T surpresor ) menjadi dominan akibat berkurangnya T4 interleukin-2 menurun sehingga jumlah sel-T pembunuh berkurang pengaruh T4 terhadap B-limfosit (sel Plasma) berkurang dengan demikian terjadilah defisiensi imunitas.
HIV juga dapat menyerang makrofag dan sel-sel jaringan saraf,beberapa retrovirus lain selain HIV dapat menyerang manusia dan dapat menimbulkan pertubuhan yang ganas,misalnya beberapa jenis leukemia pada penderita,HiV terutama terdapat di dalam darah,cairan lain yang mengandung limfosit misalnya air mani,cairan vagina ,air susu ibu,dan dalam jumlah sedikit didalam air ludah,air mata dan feses.
Penularan HIV sama halnya dengan virus hepatits-B,yaitu terjadi melalui kontak yang sangat intim dan sering misalnya hubungan seorang ibu dengan bayinya,hubungan homoseksual ataupun heteroseksual ,penggunaan bersama jarum suntik pada pencandu narkotika,dan transfuse darah yang di cemari virus AIDS,HIV juga dapat menembus rintangan plasenta atau dipindahkan sewaktu persalinan sehingga dapat di tularkan dari ibu ke anak.
Walaupun virus AIDS bisa terdapat pada ludah dan air mata,penularan melalui kedua cairan tersebut belum dilaporkan,sedankan penularan melalui hubungan masyarakat biasa ( berjabat tangan,duduk bersama ),penularan air mandi ,udara pernapasan ,makanan ataupun gigitan agaknya tidak mungkin terjadi
1.Gejalanya
a. Satu sampai tiga bulan setelah infeksi HIV timbul antibody terhadap HIV (respon primer) tetapi penderita biasanya tidak merasakan sakit apa-apa (karier),walaupun saat tersebut penderita sudah dapat menularkan HIV kembali kepada orang lain,hal ini bisa berlangsung antara3-6 tahun,atau lebih. penderita ini dapat di ketahui terkena HIV hanya dengan suatu cara yaitu memerikasakan darahnya di mana di dapatkan antibody terhadpa HIV dan ratio T4:T8-nya menurun
b. RAC (Aids Related Complex) adalah para penderita yang mulai menunjukan sebagian dari gejala-gejala AIDS,antar lain: berat badan menurun,letih,demam,jumlah limfosit yang menurun ,infeksi jamur (candida albicans)di mulut,mencret-mencret,dan pembengkakan kelenjar limfe(Limfedenopatia).
c. Serangan AIDS penuh,mencakup gejal-gejala ARC yang di sertai:infeksi-infeksi lain yang turut menyerang tubuh karena menurunya imunitas,di sebut pula infeksi oportunistik;dan oleh kanker yang menyertai AIDS (kaposi darkoma)
d. Penderita AIDS juga sering menunjukan gangguan –gangguan saraf karena sistem saraf pusat terserang langsung oleh HIV atau dapat pula otak terkena infeksi-infeksi lainya seperti toksoplasma,kritokokus,dan tuberculosis.gejalnya dapat berupa lesu,semutan,kejang-kejang,halusinasi,dan gangguan mental
Yang paling dominan adalah infeksi oleh sejenis protozoa pada paru-paru (Pneumosistis karini puemonia juga infeksi-infeksi oleh Toxoplasma,Candida,Mycobacterium,salmonella,dan sejumlah bakteri dan virus herpes lainya dengan gejala-gejala yang berlainan.
Kaposi sarkoma adalah sejenis kanker kulit yang berasal dari sel endotelium pembuluh darah,sering berupa benjolan berwarna merah atau merah jambu pada kulit ataupun selaput lender,kemudian menjalar ke alat-alat dalam dan pembuluh limfe,Kaposi sarkoma sering menyertai AIDS dan sering merupakan tanda-tanda pertama seseorang terkenan AIDS.
Infeksi oportunistik dan Kaposi sarcoma inilah yang menimbulkan kematian penderita AIDS pada sebagian kasus dala waktu 3 tahun
2.Diagnosisnya
Semua penderita AIDS akan menunjukan respon imunitas yang menurun baik terhadap antigen baru maupun antigen lama,diagnosanya untuk menetukan seseorang terkena HIV adalah dengan menemukan HIV pada serum ataupun pada kelenjar limfe.
Diagnosisnya pada saat ini masih mengandalkan pada penemuan adanya antibody terhadap HIV di dalam darah tes ELIZA (Enzy Linked Imunosorbgent Assay)
3.Pengobatanya
Sampai saat ini belum di dadaptkan obat yang efektif untuk membunuh HIV tanpa mengobati infeksi oportunisik dan komplikasi-komplikasi lainya atau terhadap tumor-tumor yang menyertai penyakit AIDS,telah dicoba beberapa obat antivirus,seperti Azidothymidine (AZT),tetapi obat ini hanya memperpanjang usia penderita,tidak menyembuhkan penyakitnya.
4.Pencegahannya
Usaha-usaha yang dapat di lakukan tehadap AIDS adalah tindakan pencegahan agar terjangkit penyakit AIDS,sebenarnya HIV mudah mati bila dipanasakan atau bila antiseptic seperti alkohol,fenol,oleh karena itu semua cairan tubuh dan darah penderita AIDS yang tercecer harus didisinfeksi secara sempurna.
I. Jarum atau alat suntik sebaiknya satu kali pakai saja atau bila akan di gunakan kembali harus betul-betul di panasakan hingga steril.
II. Hindari hubungan seks dengan partner bila partner tersebut sering berganti pasangan,hindari hubungan homoseksual atau anal seks (melalui anus) karena resiko lecet atau terluka lebih besar sehingga memudahkan terinfeksi HIV gunakanlah kondon bila ragu-ragu.
III. Wanita yang terkena HIV sebaiknya jangan mengandung karena HIV dapat di tularakan ke janin melalui plasenta,orang yang terkena HIV tidak di perkenakan menyumbang darah dan organ-organ tubunhya untuk transplantasi
IV. Telah di upayakan pembuatan vaksin tetapi dalam taraf penelitian dan percoban dan belum berhasil
Senin, 29 November 2010
PANCA INDRA
PANCA INDERA
I. Tujuan Percobaan
· Mahasiswa dapat menjelaskan struktur anatomi dan fungsi organ sensorik khusus
· Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme fisiologis dan sifat-sifat indera
II. Prinsip
· Panca indera dipengaruhi mekanisme inderanya masing-masing
· Berdasarkan stimulus yang diberikan terhadap panca indera tersebut
III. Teori
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indera masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal.
Indera Manusia ada lima sehingga disebut panca indera disertai arti definisi / pengertian, yaitu :
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga
butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak.
Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
· Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
· Retina
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
1. Indera Pendengaran / Pendengar = Telinga / Kuping
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membrana timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam.
Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagi otitis Eksterna. Hal ini biasanya terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi masalah bagi penderita diabetes mellitus (DM/sakit gula). Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martir atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). muara tuba Eustachi juga berada di telinga tengah.
Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachi menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachi dan telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas. Rasa tuli disebabkan adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah turun, sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Perbedaan ini dapat diatasi dengan mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.
Peradangan atau infeksi pada bagian telinga ini disebut sebagai Otitis Media
1. Indera Pengecap = Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indera pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pait.
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1. papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
2. papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
3. papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
1. Indera Penciuman / Pencium = Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir,kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau. sel pembau akan meneruskan rangsang ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.
Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau. gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak.kita harus selalu membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulu-bulunya supaya penciuman kita tidak terganggu
1. Indera Peraba = Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.
· Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.
· Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hai, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkunga tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotamulus.
Langganan:
Komentar (Atom)



