Oceans
Kamis, 15 Maret 2012
Kamis, 29 September 2011
Tumbuhan Temu Ireng
Temu ireng (Curcuma
aeruginosa Roxb.) adalah sejenis tumbuhanan yang rimpangnya dimanfaatkan
sebagai campuran obat/jamu. Asli dari kawasan Asia Tenggara, dari Burma hingga
ke Pulau Jawa. Burma. Selain ditanam di pekarangan atau di perkebunan, temu
hitam juga banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati, padang rumput, atau di
ladang pada ketinggian 400--750 m dpl. Waktu berbunga Agustus dan Mei
(kebanyakan di bulan Nopember dan Desember)
Sumatra
;Temu erang, Melayu ; Temu itam.Minang ;
Temu hitam.Jawa barat; Koneng hideung.
Jawa tengah; Temu ireng. Madura; Temo ereng. Sulawesi ; Tamu leteng. (Makasar).Temu lotong(bugis). Nusatenggara;
Temu ireng(bali)
1.
Kerajaan: Plantae
2.
Divisi: Magnoliophyta
3.
Kelas: Liliopsida
4.
Ordo: Zingiberales
5.
Famili: Zingiberaceae
6.
Genus: Curcuma
7.
Spesies: Curcumua. Aeruginosa Roxb
a).Batang
Tanaman temu ireng semu yang tersusun atas kumpulan
pelepah daun, berwarna hijau atau coklat
gelap mempunyai tinggi 1-2m
b).Daun
Tanaman temu ireng
mempunyai daun tunggal,bertangkai panjang,2-9 helai.helaian daun bentuknya
bundar memanjang sapai lanset,ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan
menyirip, warnanya
hijau tua, panjang 31-48 c, lebar 10-18 cm
c).Bunga
Tanaman temu ireng
mempunyai bunga majemuk berbentuk butir yang tandanya keluar langsung dari
rimpang,panjang tandan 20-25 cm. Mahkota bunga berwarna kuning
d).Rimpang
Rimpang temu
ireng cukup besar dan merupakan umbi batang rimpang juga bercabang-cabang.
Jika
rimpang tua dibelah, tampak lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya
Di masyarakat tanaman temu ireng banyak di gunakan untuk
pengobatan tradisional. Temu ireng dapat mengobati penyakit cacingan , dalam
kandungan tanaman temu ireng dapat membunuh cacing. dan tanaman temu ireng ini
bermanfaat harganya pun cukup relatip urang dan mudah di dapat
Rimpang : perasan rimpang temu ireng mempunyai antelmintik
terhadap moralitas parasit nematoda usus katak dan cacing askaris babi. Rebusan rimpang temu ireng menurunkan kontraksi
jejunu marmot yang disebabkan oleh asetilkolin, atau biasanya dikatakan bahwa
di dalam rimpang temu ireng mengandung zat aktif yang mengantagonis kerja
asetilkolin pada jejunum marot dengan cara yang berlainan dengan atropine
mengantagonis asetilkolin.
6.
Kandungan
Kimia
Kandungan bahan kimia dala rimpang temu
ireng terutama yang mepunyai efek antelmintik adalah sesquterpene, onoterpene,
saponin dan tannin, monoterpene dan seskuiterpene berkerja mengantagonis asetilkolin
sehingga menekan kontraksi otot polos cacing sehingga cacing menjadi lemas atau
lumpuh, kemudian senyawa alkaloid yaitu
tannin mempunyai efek antelmintik dengan menginduksi terjadinya radikal bebas
sehingga mempercepat kerusakan subseluler dan mengganggu permeabilitas membran
sel cacing.
Kandungan minyak atsiri dalam rimpang
temu ireng dengan komponen utamanya isokurkumenol yang memiliki 8,25% kandungan
minyak atsiri dan untuk β-eudesmol
meiliki kandungan 6,49%,sedangkan humuladion mempunyai kandungan minyak atsiri
2,10% kurdion 3,57 % minyak atsiri.
Ekstrak
petroleum eter,klorofom dan n-butanol rimpang temu ireng mengandung flavonid
golongan isoflavonyang strukturnya diperkirakan terdiri dari 3 isoflavon (10).
Langganan:
Komentar (Atom)